WAREK IV Bid. Kemahasiswaan Tel-U Memampang Buku yang Dirampas. |
Hari Rabu, tanggal 9 Nopember 2016
Pukul 15.20 Wakil Rektor (WAREK) IV Bidang Kemahasiswaan Telkom University Dr.
M. Yahya Arwiyah, SH., MH lewat di selasar Gedung Dekanat yang digunakan oleh
komunitas Perpustakaan Apresiasi untuk membuka lapak baca buku gratis. WAREK IV
mampir dan bertanya, "Izin darimana berjualan di sini?" Kemudian
salah satu anggota Perpustakaan Apresiasi menjelaskan bahwa buku yang ada
bukanlah barang jualan melainkan untuk dibaca secara gratis oleh semuanya.
WAREK IV menanyakan dari organisasi apa yang membuka lapak ini, yang kemudian
dijawab bahwa Perpustakaan Apresiasi diinisiasi secara kolektif, independen dan
tidak terikat dengan organisasi atau pun UKM di Telkom University.
Perpustakaan Apresiasi adalah komunitas
yang sudah ada di Telkom University sejak sekitar akhir tahun 2014 dengan
kegiatan rutin menggelar lapak baca buku dan diskusi yang selain mahasiswa,
tidak jarang juga dihadiri oleh dosen. Pada masa awal, Perpustakaan Apresiasi
membuka lapak baca di kawasan kantin FKB Telkom University. Buku yang ada di
lapak Apresiasi beragam jenisnya, meliputi buku sejarah, wacana, novel,
kumpulan cerpen, puisi dan seni.
Ketika berkunjung sore tadi, WAREK IV
mendapati ada buku Manifesto Partai Komunis, juga seri buku Tempo: Orang Kiri
Indonesia edisi Njoto dan Musso. Warek IV bilang bahwa tak boleh ada buku
seperti itu di lingkungan kampus Telkom University. Warek IV menganggap menjadi
berbahaya ketika tokoh-tokoh itu dijadikan idola dan beliau mengingatkan agar
kita belajar sejarah. Beliau mengatakan bahwa penyebaran paham itu dilarang dan
ada aturannya dalam konstitusi.
Perpustakaan Apresiasi menjelaskan
bahwa buku-buku itu bukan buku ilegal, diterbitkan oleh penerbitan besar dan
dijual di toko buku besar. Perpustakaan Apresiasi juga berpendapat bahwa
belajar dan membaca buku, apa pun bukunya, adalah hak. Selain buku-buku yang
oleh WAREK IV disayangkan keberadaannya, Perpustakaan Apresiasi sebenarnya
menyediakan buku yang sangat beragam sehingga pengunjung bisa memilih bahan
bacaannya sendiri. Untuk menyebut beberapa nama pengarang; ada Nietzsche,
Albert Camus, Foucault, Hafiz, Jalaludin Rumi, Akutagawa, dan penulis Indonesia
seperti Cak Nun, Djenar Maesa Ayu, Ayu Utami, dan bahkan Goenawan Mohamad yang
amat jauh bila dianggap bertalian dengan paham kiri.
"Itu dilarang di konstitusi. Saya
tidak mau ada seperti itu di Telkom University. Tidak boleh ada yang seperti
itu," kata WAREK IV.
Kemudian beliau membawa tiga buku yang
disebutkan di atas untuk dikaji, dan mengatakan akan mengadakan satu pertemuan
terkait buku ini. Di Perpustakaan Apresiasi, semua orang bebas membaca dan
menyumbangkan buku. Bagi pembaca yang ingin membawa pulang, mesti meninggalkan
dengan jumlah yang sama agar yang lain tidak kehilangan kesempatan membaca.
dan tanggapan dari Perpustakaan Apresiasi: Klarifikasi Perpustakaan Apresiasi Terkait Perampasan Buku
Sumber Tulisan: http://perpusapresiasi.blogspot.co.id/2016/11/perampasan-buku-oleh-warek-iv-bid.html
Bikin jdul web jangan ambigu, bisa banyak yang salah arti kan jadi tolong di perbaiki
BalasHapusSalam kenal Daniel Hasibuan !
HapusMemang PERAMPASAN, silahkan baca tanggapan yang dibuat oleh kawan kawan Perpustakaan Apresiasi, di link di bawah ini:
http://pembebasanbandung.blogspot.co.id/2016/11/klarifikasi-perpustakaan-apresiasi.html