Lenin, Clara Zetkin, dan Nadezhda Krupskaya. Sumber gambar: soviet-art.ru. |
Ingatan Clara Zetkin tentang korespondensinya dengan Lenin
[Gesia Nurlita]
Dalam ingatan Clara Zetkin, setiap diskusi panjangnya dengan
Lenin, ia diharuskan membukukan semua yang dikatakan oleh Lenin. Clara tak
pernah menemukan seseorang yang menjadi pendengar yang sangat baik, yang secara
seksama memperhatikan setiap permasalahan yang dijabarkan Clara mengenai
situasi perempuan Jerman, yang bisa mengkoordinasi dan menggeneralisasi semua
yang telah dikatakannya dengan sangat cepat. Orang itu adalah Lenin, seorang
pemimpin Soviet yang revolusioner.
Lenin telah berkali-kali diskusi dengan Clara terkait masalah
hak-hak perempuan. Lenin jelas sangat mementingkan gerakan perempuan, yang
baginya merupakan komponen penting dari gerakan massa yang dalam keadaan
tertentu bisa menjadi penentu. Lenin melihat kesetaraan sosial penuh untuk perempuan
sebagai sebuah prinsip yang tidak dapat dibantahkan dalam komunisme.
Lenin dan Clara berbincang panjang mengenai topik ini di musim
gugur 1920, saat Lenin studi di Kremlin. Pertama-tama setelah Lenin menyapa
Clara, ia mengatakan, “Kita harus menciptakan gerakan perempuan internasional
yang kuat dengan basis teoritis yang jelas, bahwa tanpa teori Marxis, kita
tidak bisa melakukan praktik yang benar. Di sini juga, kita komunis membutuhkan
kejelasan prinsip yang kuat. Kita harus menarik garis tajam antara kita dan
semua partai lainnya.”
Clara yang dengan penuh rasa antusias pada apa yang dilakukan oleh
perempuan Soviet/Rusia selama masa revolusi, dan juga masa sekarang dalam
pertahanan dan pembangunan lebih lanjut mengenai aktivitas perempuan di Partai
Bolshevik, bahwa itu adalah model partai yang sangat bagus, itu merupakan
contoh yang sangat mengagumkan, bahwa yang dilakukan oleh Perempuan di Partai
Bolshevik merupakan teladan yang hebat untuk sejarah.
Lenin melanjutkan, “Itu benar, di Petrograd, di Moskow, di
kota-kota lain dan di sentra industri, perempuan proletar tampil bersemangat
selama revolusi. Kami tidak akan menang tanpa mereka, atau hampir tidak sama
sekali jika mereka kehilangan semangatnya. Bayangkan penderitaan dan kemalangan
mereka, tetapi mereka bertahan karena mereka ingin membela Soviet, karena
mereka menginginkan kebebasan dan komunisme. Ya, perempuan pekerja kami adalah
pejuang kelas yang luar biasa. Itu sangat berharga bagi kita. Penting bagi
perempuan di seluruh dunia, karena ini adalah bukti dari besarnya pekerjaan
yang mereka lakukan untuk masyarakat. Kapal diktator proletar pertama
benar-benar membuka jalan bagi kesetaraan sosial perempuan secara keseluruhan.
Namun, terlepas dari semua ini, kita belum memiliki gerakan perempuan komunis
internasional dan kita harus memilikinya tanpa sebuah kegagalan. Kita harus
segera memulainya. Tanpa gerakan seperti itu, karya internasional kita dan
partainya tidak akan pernah lengkap.”
Clara dengan rinci menjelaskan situasi di Jerman, ia memberi tahu
Lenin tentang pentingnya Rosa Luxemburg untuk menarik jumlah perempuan terbesar
ke dalam perjuangan revolusioner. Kemudian ketika Leo Jogiches dan Clara
bertemu untuk terakhir kalinya 36 jam sebelum Leo Jogiches dibunuh, mereka
mendiskusikan rencana kerja Partai. Clara diberikan berbagai tugas untuk segera
dilakukan, di antaranya adalah rencana pengorganisasian kerja di antara
perempuan pekerja. Clara menyampaikan pada Lenin, “Beberapa perempuan yang
energik di dalam partai, dengan bersemangat melakukan agitasi dan propagandanya
pada kalangan perempuan proletar dan membuat perempuan proletar menjadi aktif
di bawah pengaruh partai. Selanjutnya, Partai sendiri sudah mengorganisir
aktivitas metodis di kalangan perempuan pekerja. Tentu saja semua ini hanya
permulaan, dan tentu permulaan yang bagus.”
Dalam percakapannya dengan Clara, Lenin menekankan bahwa saat ini
semua pemikiran perempuan komunis tentang perempuan pekerja, harus dipusatkan
pada revolusi proletar. "Tesis harus menekankan dengan kuat bahwa
emansipasi sejati perempuan tidak mungkin dilakukan kecuali melalui
komunisme, harus menekankan pada hubungan yang tidak terputus antara
posisi manusia dan sosial perempuan serta kepemilikan pribadi alat-alat
produksi. Ini akan menarik garis yang tegas dan tidak dapat dipungkiri melawan
gerakan borjuis untuk 'emansipasi perempuan.'
“Ini juga akan memberi kita dasar untuk memeriksa pertanyaan
perempuan tersebut sebagai bagian dari pertanyaan kelas pekerja sosial, dan
untuk mengikatnya dengan perjuangan kelas proletar dan revolusi. Gerakan
perempuan komunis itu sendiri pastilah gerakan massa, bagian dari gerakan massa
umum; Dan bukan hanya kaum proletar, tapi juga semua yang dieksploitasi dan
tertindas, dari semua korban kapitalisme atau dari kelas yang dominan. Di
situlah juga letak penting gerakan perempuan untuk perjuangan kelas proletariat
dan misi bersejarahnya, penciptaan masyarakat komunis.
“Kita dapat dengan bangga bahwa kita memiliki bunga kewanitaan
revolusioner di Partai kita, di Komintern. Tapi ini tidak menentukan, kita
harus memenangkan jutaan perempuan pekerja di kota dan desa untuk perjuangan
kita dan, terutama, untuk rekonstruksi masyarakat komunis. Tidak mungkin ada
gerakan massa tanpa perempuan.”
Lenin menjelaskan kepada Clara bahwa ia memikirkan perempuan
petani dan perempuan dari berbagai kalangan kelas menengah ke bawah. Mereka
juga merupakan korban kapitalisme, dan lebih dari sebelumnya sejak perang.
Massa perempuan yang kurangnya tertarik pada politik, punya kondisi psikologi
anti-sosial dan terbelakang, cakupan kegiatan mereka yang sempit, dan
keseluruhan pola hidup mereka, adalah fakta yang tak terbantahkan. Merupakan
hal yang konyol jika kita mengabaikan mereka, sama sekali bodoh.
Kita harus memiliki kelompok kita sendiri untuk bekerja di antara mereka,
metode agitasi khusus, dan bentuk organisasi khusus. Ini bukan feminisme
borjuis; Ini adalah metode praktis yang revolusioner."
Clara secara antusias memperhatikan dalam-dalam setiap ucapan
Lenin. Clara sangat menyetujui apa yang dikatakan Lenin dan menganggap argumen
Lenin adalah sebuah dorongan yang sangat berharga bagi dirinya.
Lenin sekali lagi melanjutkan penjelasannya, bahwa perjuangan
untuk hak-hak perempuan juga harus dikaitkan dengan tujuan utama kita menaklukkan
kekuasaan dan pembentukan kediktatoran proletariat. Kita harus menggabungkan
daya tarik kita secara politis di benak massa perempuan dengan penderitaan,
kebutuhan, dan keinginan perempuan pekerja. Mereka semua harus tahu betapa
kediktatoran proletar akan berarti bagi mereka dalam menyelesaikan persamaan
hak dengan laki-laki, baik secara hukum dan praktik, dalam keluarga, negara dan
masyarakat, dan bahwa hal itu juga menguraikan pemusnahan kekuatan borjuasi.
Soviet telah membuktikan, mereka menyoroti tuntutan perempuan. Di
bawah kediktatoran kaum proletar, mereka tidak lagi menjadi objek perjuangan
antara kaum proletar dan kaum borjuis. Mereka berfungsi sebagai batu bata bagi
pembangunan masyarakat komunis. Hal ini menunjukkan pentingnya penaklukan kekuasaan
oleh kaum proletar.
Clara sangat antusias dengan perkataan Lenin mengenai Perempuan
Soviet yang terus berjuang untuk kekuasaan kediktatoran proletariat. Di
penghujung diskusi panjangnya, Clara menjelaskan gagasannya, “Untuk memulainya,
kita harus membentuk sebuah Komite Perempuan Komunis dari berbagai negara.
Panitia ini akan mempersiapkan, melaksanakan dan memanfaatkan kongres.
Bagaimanapun, ini adalah tugas pertama anggota komite untuk melakukan kontak
dengan para pemimpin pekerja Perempuan terorganisir di setiap negara.”
Menurut Clara, kongres sebaiknya membahas hak perempuan untuk
terlibat dalam perdagangan dan profesi. Hal tersebut harus sesuai dengan
pertanyaan tentang pengangguran, upah yang sama untuk pekerjaan yang setara,
undang-undang tentang perlindungan 8 jam dan perlindungan buruh bagi perempuan,
organisasi serikat pekerja, perawatan sosial ibu dan anak, tunjangan sosial
untuk membebaskan ibu rumah tangga. Selanjutnya, agenda tersebut harus sesuai
dengan status perempuan dalam perkawinan dan peraturan keluarga dan hukum
publik dan politik.
Clara menjelaskan bagaimana komite nasional di berbagai negara
harus mempersiapkan kongres tersebut secara menyeluruh dengan sebuah rencana
kampanye pada pertemuan dan pers. Kampanye ini sangat penting untuk
membangkitkan jumlah perempuan terbesar, untuk merangsang studi serius mengenai
masalah yang diajukan untuk diskusi, dan untuk menarik perhatian mereka kepada
kongres dan partai-partai Komunis Internasional. Kampanye tersebut harus
menjangkau perempuan pekerja dari semua lapisan sosial. Hal ini harus menjamin
kehadiran dan partisipasi perwakilan semua organisasi yang bersangkutan dalam
kongres, dan juga delegasi dari pertemuan-perempuan publik. Kongres tersebut
menjadi "badan perwakilan rakyat" yang sama sekali berbeda dengan
parlemen borjuis.
Tahun pertama yang dihabiskan oleh proletariat revolusioner tanpa
Lenin telah berlalu. Lenin menutup matanya yang jauh dan tajam untuk selamanya,
Clara membuka catatan-catatan diskusinya dengan Lenin.
Referensi:
V.I I. Lenin, 1934, The Emancipation of Women;
From the Writings of V. I. Lenin, New York: International Publishers.
Great article and I definitely enjoyed reading it. Have a great day Something really new and interesting topic you discuss here.Thanks again for this.
BalasHapusยูฟ่าเบท
Thanks for writing such lovely Post.this post has helped me a lot and guided me to use that of information.
BalasHapusเว็บย่อลิ้ง
เว็บย่อลิ้งค์
ย่อลิ้ง
ย่อurl
ย่อเว็บ