Surat Dukungan untuk Tiga Mahasiswa Telkom University

Komite Rakyat Peduli Literasi melakukan aksi massa, di depan Yayasan Pendidikan Telkom, Jalan Cisanggarung, Bandung, Selasa (14/3). Aksi ini sebagai bentuk perlawanan terhadap pemberangusan buku yang dilakukan oleh Warek IV Tel-U

KOMITE RAKYAT PEDULI LITERASI

Kepada seluruh kawan-kawan yang sudah bersolidaritas dan mendukung perjuangan membela demokrasi, buku dan aktifitas literasi, kami, Komite Rakyat Peduli Literasi mengucapakan terimakasih sebesar-besarnya. Terimakasih juga untuk kawan-kawan jurnalis yang sudah mengabarkan perjuangan rakyat dan demokrasi.

Komite Rakyat Peduli Literasi adalah wadah persatuan aktivis literasi, pegiat buku, komunitas lapak baca, organisasi gerakan pro-demokrasi dan elemen progresif lainnya, hasil dari konsolidasi taktis merespon fakta pemberangusan buku dan pelarangan komunitas lapak baca gratis Perpus Apresiasi di Telkom University oleh pihak rektorat kampus (rektor dan wakil rektor IV). Komite ini juga sebagai bentuk dukungan kepada 3 mahasiswa, Lintang Raharjo, Fidocia Wima Adityawarman, Lazuardi Faris yang diskorsing rektor.

Kami menilai, persoalan pemberangusan buku adalah persoalan demokrasi, dan karena ini masalah demokrasi berarti bukan lagi masalah internal kampus Telkom University seperti yang terus diopinikan pihak universitas.

Sehingga, Komite Rakyat Peduli Literasi menginisiasi menggalang dukungan kepada semua kawan-kawan dengan membuat Surat Dukungan di bawah ini. Berikut adalah uraian surat dukungan dan nama-nama individu, organisasi, lembaga dan komunitas yang telah mendukung.
Sekali lagi, kami ucapkan terimakasih.

Salam demokrasi, salam kebebasan literasi!
Hormat diberi!

Surat Dukungan:

KOMITE RAKYAT PEDULI LITERASI
Tuntaskan Perjuangan Demokrasi, Lawan Balik Pemberangusan Buku dan Aktifitas Literasi.

Buku adalah ingatan peradaban. Lewat buku pula distribusi ilmu pengetahuan bisa terdistribusikan. Bagi siapapun yang melarang buku, memberangus dan membakarnya, sudah bisa dipastikan dia menghancurkan peradaban.

Di lingkungan akademik kampus Universitas Telkom sudah terjadi pemberangusan buku dan aktivitas literasi. Bukan hanya itu, tiga mahasiswa bernama Edo, Faris dan, Lintang diskorsing oleh pihak rektor. Dua di antaranya, dalam SK skorsing, dinyatakan bersalah karena aktifitas literasinya di kampus (menggelar lapak baca gratis atas nama Perpus Apresiasi) dan dinyatakan bersalah karena berpotensi menyebarkan ajaran marxisme-leninisme-komunisme hanya karena ada buku-buku kiri dalam Perpus Apresiasi.  Sedangkan, satu mahasiswa diskorsing karena memimpin demonstrasi dan mengorganisir pihak luar dalam persoalan pemberangusan buku. Pihak kampus Universitas Telkom justru membuat opini yang aneh dan tak masuk akal dengan menyatakan bahwa kasus ini persoalan internal kampus. Inilah letak kesalahan berfikir, menganggap bahwa skorsing terhadap 3 mahasiswa dengan dalih pelarangan adanya buku kiri adalah persoalan internal kampus. Kami menolak pernyataan itu. Pemberangusan buku adalah persoalan demokrasi. Dan kami hendak menegakkannya, membela perjuangan menuntaskan demokrasi, membela buku, membela literasi.

Maka dari itu, kami, individu, akademisi, pegiat literasi, komunitas, organisasi, dan gerakan demokratik menyatakan sikap mendukung perjuangan menuntaskan demokrasi dan kebebasan akademik, buku, literasi. Mendukung dibukanya ruang demokrasi dan kebebasan akademik di kampus Universitas Telkom dan di seluruh Indonesia. Mendukung dicabutnya skorsing tiga mahasiswa kampus Universitas Telkom. Dan pihak rektorat harus meminta maaf kepada civitas akademik, pegiat literasi dan seluruh rakyat Indonesia atas tindakannya melarang buku. Dan sebagai bentuk tanggung jawab telah menciderai demokrasi, maka Mochamad Ashari (Rektor) dan Yahya Arwiyah (wakil rektor IV) segera mengundurkan diri dari jabatannya.

#SupportEdoFarizdanLintang
#DemokrasidanKebebasanAkademik
Bandung, 15 Maret 2017.

Kami yang mendukung:

1. Irfan Padana (PEMBEBASAN Kota Bandung).
2. Asri Vidya Dewi S.Si., S.H (PERADI)
3. Mohamad Chandra Irfan (BEM ISBI Bandung)
4. BEM ISBI Bandung
5. Yoko (Para Rupa Luka)
6. Zeus Theatron
7. LPM Daunjati ISBI Bandung
8. Agung Eko Sutrisno (Daunjati)
9. Naufal Waliyuddin Hakim (Daunjati)
10. Fajar Bintang (Daunjati)
11. Rizky (BEM ISBI Bandung)
12. Azhari (Majelis Mahasiswa ISBI Bandung)
13. Majelis Mahasiswa ISBI Bandung
14. Yoga (Karang Taruna Padalarang)
15. Bilven (Ultimus)
16. Wisnu (Pembebasan Kota Bandung)
17. Gulang (Teater Titik)
18. Barra (Solidaritas Rakyat untuk Demokrasi, Bandung)
19. Wiliam (AMP Bandung)
20. Wenas (AMP Bandung)
21. Gesia (Pembebasan Kota Bandung)
22. Markus (AMP Bandung)
23. Zulfi (Pembebasan Kota Bandung)
24. El Ferinda (Forum Perempuan)
25. Benk Riyadi (laboratorium bunyi divisi seni pertunjukan SeBUMI)
26. Ramses (KOBUMI/PPRI)
27. Veronica Koman, Jakarta
28. Tantowi Anwari (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman/SEJUK).
29. Dani Julio P (Pekerja)
30. Galeshka (Anarkonesia).
31. Ata (GSPB).
32. Pembebasan Kolektif Nasional.
33. Pembebasan Kolekitf Jakarta
34. Pembebasan Kolektif Bandung.
35. Pembebasan Kolektif Jogjakarta.
36. Pembebasan Kolektif Makassar, Sulawesi Selatan.
37. Pembebasan Kolektif Sinjai, Sulawesi Selatan.
38. Pembebasan Kolektif Palu, Sulawesi Tengah.
39. Pembebasan Kolektif Luwuk, Sulawesi Tengah.
40. Pembebasan Kolektif Poso, Sulawesi Tengah.
41. Pembebasan Kolektif Minahasa.
42. Pembebasan Kolektif Tarakan, Kalimantan Utara.
43. Pembebasan Kolektif Ambon, Maluku.
44. Pembebasan Kolektif Kupang, NTT.
45. Pembebasan Kolektif Ternate, Mauluku Utara.
46. Pembebasan Kolektif Tidore, Mauluku Utara.
47. Pembebasan Kolektif Sula, Mauluku Utara.
48. Pembebasan Kolektif Morotai, Mauluku Utara
49. Pembebasan Kolektif Tobelo, Mauluku Utara.
50. KP Pembebasan Bima, NTB.
51. Adrian Dwi (BEM UNLA)
52. Muhamad Rai Satria (HmI Komisariat Hukum Unisba)
53. Moch. Arby (HmI komisariat Hukum Unisba)
54. Adyan Ready (HmI komisariat Hukum Unisba)
55. Harik Ash Shiddiqy (HmI komisariat Hukum Unisba)
56. Mas Najib (HmI komisariat hukum unisba)
57. Husaini Jamil (HmI komisariat hukum unisba)
58. Heryana Kurzi (HmI komisariat hukum unisba)
59. Asep Komarudin (LBH Pers)
60. Dhyta Caturani, PurpleCode Collective
61. Mokh Sobirin (Yayasan Desantara)
62. Anisa rizky (LBH keadialan)
63. Surya Anta (PPR)
64. Ibob (Sebumi)
65. Indraporhas, Depok
66. Saiful Anam (SEDAR)
67. Gofur Pembebasan jogja
68. Danial Indrakusuma (Federasi Serikat Pekerja – SEDAR).
69. Hadi Joban (Anarkonesia)
70. Iman Permana (Anarkonesia)
71. Jesse Adam Halim
72. Jefry Wenda (AMP)
73. AMP komite Kota Malang (Wilson Nawipa)
74. AMP komite Kota Surabaya (Stev Pigai)
75. AMP komite Kota Semarang (Jekson Gwijangwe)
76. AMP komite Kota Jogja (Aby Dow)
77. AMP komite Kota Bandung (Piyan Pagawak)
78. AMP komite Kota Bogor (Desman Wakerkwa)
79. AMP komite Kota Jakarta (Frans Nawipa)
80. AMP komite Kota Bali (Nipson Murib)
81. AMP komite Kota Jayapura (Sony Dogopia)
82. Yason Ngelia ( Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat Papua)
83. Nelius Wenda ( Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat Papua)
84. Adib Fadlullah (BEM ISBI Bandung)
85. Ridwan Maulana (BEM ISBI Bandung)
86. Felin Novia (BEM ISBI Bandung)
87. Raja Cahaya Islam (LPIK UIN SGD)
88. Nauval Daffa Roka (LPIK UIN SGD)
89. Novia Susanti Dewi (LPIK UIN SGD)
90. Ilham Ramdani (LPIK UIN SGD)
91. Muhammad Libtary (LPIK UIN SGD)
92. Adrian Nugraha (BEM ISBI Bandung)
93.  Acéng Fikri Gholassahma (Ketua Komunitas Bangbung Ranggaék & Aliansi Topi Jerami Pameungpeuk Kab.  Bandung).
94. Adew Habtsa (Asia-Africa Reading Club)
95. Fahma Aziz (BEM ISBI Bandung)
96. Moch Yudistira (BEM ISBI Bandung)
97. Ronny Sababalat (Majelis Mahasiswa ISBI Bandung)
98. Mochamad Aria D (GAMASENI ISBI Bandung)
99. Ismet Agustian (KMTF ISBI Bandung)
100. Bayu Adhitya (ISMASI ISBI Bandung)
101 Ibnu (Loper Koran)
102. Nawawi (Loper Koran)
103. Ridwan (Loper Koran)
104. Firman (Loper Koran)
105. Nu’man Akbari (Loper Koran)
106. Bagus (Rumah Diskusi)
107. Restu (Rumah Diskusi)
108. Iqbal (Rumah Diskusi)
109. Tito (Rumah Diskusi)
110. Prabu (Rumah Diskusi)
111. Novia (Rumah Diskusi)
112. Sita (Rumah Diskusi)
113. Puput (Rumah Diskusi)
114. Sifa (Litera)
115. Agnia (Litera)
116. Nazwa (Litera)
117. Dena (Litera)
118. Hanifah (Litera)
119. Zahra (Litera)
120. Raiki (Lokalisasi Buku)
121. Tri (Lokalisasi Buku)
122. Peru (Lokalisasi Buku)
123. Iman (Lokalisasi Buku)
124. Imam (Lokalisasi Buku)
125. Leni (Lokalisasi Buku)
126. Fajar (Lokalisasi Buku)
127. Yudiarto Simanjuntak, SH (PERADI)
128. Dr. Musa Darwin Pane S.H. M.H (PERADI)
119. Sugeng Teguh Santoso S.H (PERADI)
130. Marco Van Basten Malau, S.H (PERADI)
131. Dahman Sinaga, S.H (PERADI)
132. Arip Yogiawan S.H (PERADI)
133. Hardiansyah, S.H (PERADI)
134. Syahri Salimunthe, S.H (PERADI)
135. Gungun Kurniawan, S.H. (PERADI)
136. Olet K Sitepu, SH (PERADI)
137. Herianrico Silitonga, SH (PERADI)
138. Fati lazira, S.H (PERADI)
139. Syamsul Alam Agus, S.H (PERADI)
140. David Hissa Sianturi, S.H (PERADI)
141. Moch. Muhram Fauzi.
142. Ana Nadia Fatimah (Aksara)
143. Robi Husnimubaroq (Aksara)
144. Wibi Pangestu Pratama
145. Adi. M (AJI Bandung)
146. Zahra Syamsi Fadhlik (Forum Perempuan)
147. Niko el Hakim.
148. Relhy Wabil Adam (LPM Suaka)
149. Lisa Anska (Jurnalpos Media)
150. M. Taufiq
151. Shihabudin (PMII Kab. Bandung)
152. Desianti (Jurnalpos Media)
153. Dian A (Photos’speak)
154. Tri Hady Rianto (Loper Koran)
155. Syawal Febrian D (Photos’speak)
156. Abdul Hamid (BEM Jurnalistik UIN Bandung)
157. Liabthary Thalib (HMI Komisariat Ushuluddin)
158. Gelar Pradipta (Mahasiswa UNIKOM)
159. Tezar Maulana (Mahasiswa UNIKOM)
160. Egi B (LPM Jumpa UNPAS)
161. Damar Juniarto (SAFEnet)
162. Bayu Agni (SIMPONI)
163. Saut Situmorang (Sastrawan)
164. Bone (Menyebar Teror)
165. Ilyas (Literaksi)
166. Prima Arief (Rumah Lentera)
167. Sahid (independen)
168. LiterAksi Lengkong Besar
169. Aryasanthy (Siswi SMK WU)
170. Fauzan (Perpustakaan Jalanan Banjaran)
171. Ame
172. Chandra (Buruh Pabrik )
173. Galih
174. Hafildh
175. Frima Putra
176. Agung
177. TOBACO YOUTH CLUB
178. E//A – Equality Anarchy distrik Bandung
179. E//A – Equality Anarchy Jakarta
180. E//A – Equality Anarchy Bogor
181. E//A – Equality Anarchy Depok
182. E//A – Equality Anarchy Tanggerang
183. E//A – Equality Anarchy Bekasi
184. E//A – Equality Anarchy Yogyakarta
185. Taro Lay (Magelang)
186. Reza Muharam (IPT 65)
187. Qory Dellasera (Perempuan Bergerak)
188. Efi Sri Handayani
189. Whisnu Yonar ( BelokKiri)
190. Naomi Srikandi
191. Prima Hidayat
192. Tobing Jr.
193. Wanggi Hoed (Bandung).
194. An Nissa Yovani.
195. Sangdenai.
196. Gumilang.
197. Yudistira (Mahasiswa UIN Bandung).
198. Olin Monteiro (penerbit buku perempuan PBP publishing, Jakarta)
199. Damairia
200. Luviana
201. Furqan
202. Coen Husain Pontoh (Editor Indoprogress)
203. Soe Tjen Marching
204. Andrenaline Katarsis
205. Ryan R. Akbar
206. Nunun (Bandoeng Joernal)
207. Ted Sprague (Militan Indonesia)
208. Andre Barahamin (Peneliti Yayasan Pusaka dan Editor Indoprogress)
209. Novy Yuana Safitry (Toko Buku Buruh Membaca).
210. Yuris Fahman (Sosiologi, UIN SGD).
211. Muhammad Taufik R (Filsafat Agama, UIN SGD).
212. Paizal Fahmi H (Filsafat Agama, UIN SGD).
213. Agam Taufik R (Filsafat Agama, UIN SGD).
214. Vini Zulva (WSC UIN SGD).
215. Yayak Yatmaka (Perguruan Rakyat Merdeka, Yogyakarta).
216. Roy Murtadho (Islam Bergerak).
217. Siti Resa SB (Komunitas Dampal).
218. Sharifah Nursyahidah (Socialist Alternatif, Malaysia).
219. Buku Jalanan Kota Kinabalu, Malaysia.
220. Muhammad Al Fayyadl.
221. Dompax
222. Hani (Teater ISBI Bandung)
223. Hikmat Syahrullah (UPI Bandung)
224. Syahid Syawahidul Haq (UPI Bandung)
225. Rafi Iskandarsyah (UNAND Padang)
226. Robby Darmawan (UIN Bandung)
227. Dhamian Dhamara (Momentum)
228. Billy Mulya Putra (BPPM Pasundan)
229. Iqbal Fathu Rohman (Momentum)
230. Habiburrohman Aththoyyar (Rumah Unsur)
231. Adnan Zulkarnaen (Rumah Unsur)
232. Fitriani UD (UIN Bdg)
233. Ridwan Alawi (Mahasiswa UIN Bandung)

*Statemen bersama ini dibuat sebelum proses mediasi. Pada tanggal 15 Maret 2017, telah diadakan mediasi antara Universitas Telkom dengan tiga mahasiswa yang diskorsing. Hasilnya, pihak universitas mengatakan soal pencabutan skorsing namun tetap harus melalui komisi etik universitas dan sedang diproses “secepatnya”–tanpa ada keterangan waktu yang jelas. Dan tidak ada pernyataan tertulis. Kemudian, tentang komunitas Perpustakaan Apresiasi; Perpustakaan Apresiasi diperbolehkan untuk melakukan kegiatan “dengan beberapa syarat-syarat”.


PEMBEBASAN Bandung

Mari Berteman:

1 komentar: