Dok. Pembebasan Bandung |
PembebasanBdg (27/6/2017)-Bagi
kebanyakan orang, Idulfitri adalah sebuah momen yang penuh sukacita. Setelah
sebulan lebih menahan hawa nafsu, tiba saatnya bagi umat Islam untuk merayakan
kemenangan. Idulfitri pada umumnya dirayakan dengan pesta pora, namun lain
halnya dengan Rakyat di RW. 02 kelurahan Kebon Jeruk Bandung.
Lebaran
kali ini menjadi lebaran yang berbeda bagi mereka. Tidak seperti
lebaran-lebaran sebelumnya, kini mereka harus merayakan hari lebaran tanpa
rumah dan mata pencaharian. Tepat 11 bulan lalu, PT. Kereta Api Indonesia (KAI)
menggusur secara paksa puluhan rumah & kios milik warga. Akibatnya, warga
bukan hanya kehilangan tempat tinggal, tapi juga mata pencaharian dan ikatan
sosial yang telah dibangun selama puluhan tahun ke belakang.
"Sedih
sekali lebaran tahun ini. Dulu kalau mau lebaran, kami masak sama-sama. Saya
masak opor, tetangga buat rendang dan lain-lain. Sesudah digusur jadi
terpisah-pisah." Ungkap Sri Sumarni (65) salah satu korban penggusuran
Meski
begitu, Nenek Marni beserta korban penggusuran lainnya tetap merayakan lebaran tahun
ini dengan tajzim walau di tengah kondisi yang penuh dengan kesederhanaan. Bertempat
di Tenda (Posko) Juang, warga beserta mahasiswa menggelar acara Halal Bihalal. Dalam
suasana yang penuh dengan kekeluargaan, warga saling bermaafan satu sama lain.
Korban
penggusuran lain, Rosyid Nuryadin (50) mengatakan bahwasannya acara halal bihalal ini
sebagai momen mempererat persatuan warga.
"Kita
harus semakin kompak, setelah menang di pengadilan kita harus membangun lagi,
jangan khawatir, jangan takut. Kita mulai lagi semuanya dari awal. Jangan diam,
lawan!
Usai
menang di pengadilan, kini rakyat Kebon Jeruk memang tengah berusaha membangun
rumahnya kembali. Mereka bertekad untuk sesegera mungkin memulihkan kondisi
perekonomian yang porak poranda selema 11 bulan ke belakang. Mereka juga mempunyai
harapan agar ke depan bisa membangun tatanan masyarakat yang adil dan
sejahtera lebih dari sebelumnya.
Ketika
ditanya apakah mereka mau memaafkan PT. KAI karena menggusur mereka, serempak
mereka menjawab " Tidak!, tidak ada maaf bagi penindas." (Irf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar