Meniduri Halaman Gedung Rektorat; Mahasiswa ISBI Bandung Merebut Haknya

Mahasiswa ISBI Bandung melakukan aksi pendudukan rektorat sebagai bentuk mosi tidak percaya terhadap pihak rektorat, Jum'at (31/03)
31 Maret 2017. Mahasiswa ISBI Bandung kembali menggelar aksi tidur di halaman gedung Rektorat. Tercatat sudah dua kali aksi dengan cara ini dilakukan mahasiswa ISBI Bandung, di dua bulan ini. Sebanyak 15 mahasiswa perwakilan ormawa dan jurusan turut hadir, dimulai pukul 22. 30 WIB (30 Maret 2017).

Selama masa kepemimpinan Buli Ju sebagai ketua BEM ISBI Bandung masa juang 2017-2018, aksi dengan cara ini pernah juga dilakukan (3 Februari 2017 yang lalu). Bedanya hanya diisi tuntutannya saja.
Mereka menyebut aksi ini "pendudukan gedung rektorat". Perangkat yang mereka gunakan dalam aksi ini adalah megaphone, karton yang berisi tulisan tuntutan maupun gambar gambar satir, tikar, selimut, kabel terminal, sound system dan lain sebagainya.

Jika aksi serupa yang pernah dilakukan cuma diisi dengan kegiatan tidur bareng dan dilanjut pagi harinya dengan berorasi serta performance art maka aksi kali ini akan ditambah dengan penampilan musik dari mahasiswa ISBI Bandung itu sendiri dan mahasiswa Bandung lainnya yang bersolidaritas.

"Gak Menang, Gak Pulang" menjadi prinsip mereka dalam aksi aksinya, tulisan ini terpampang di kertas tuntutan yang ditempel di dinding gedung rektorat. 3 Februari yang lalu aksi serupa membuahkan hasil, pihak rektorat ISBI Bandung memenuhi tuntutan mahasiswa, pagi harinya tak lama setelah massa aksi berorasi.

Tuntutan massa aksi saat itu yang dipenuhi pihak rektorat diantaranya yaitu mengembalikan uang registrasi mahasiswa yang dikelola Bank sebesar Rp. 2500 dan perpanjangan masa pembayaran uang kuliah. Adapun aksi kali ini menuntut:

1. Mosi Tidak Percaya terhadap Mukerma
2. Sejajarkan Kedudukan Ormawa dengan Lembaga
3. Hapus Hierarki Organisasi
4. Menolak Program BuCAF
5. Menolak Alokasi Dana 70 : 30
6. Berikan Ruangan Ormawa yang layak bagi manusia
7. Segera cairkan dana pengadaan alat Rp 8.500.000,- kepada setiap Ormawa, dalam bentuk uang bukan barang, biarkan kami sendiri yang mengelola uangnya. (Yoga Zara)



PEMBEBASAN Bandung

Mari Berteman:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar